Selasa, 01 Januari 2013

Euforia Tahun Baru Dan Sampah

Siapa yang tidak ingin merayakan pergantian malam tahun baru? Semua orang pasti ingin merayakannya bersama orang-orang terdekat, keluarga dan sahabat. Setidaknya menikmati pesta kembang api di langit malam sambil makan jagung bakar.

Tahukah? Bahwa perayaan tahun baru telah menjadi tradisi dan budaya yang tidak dapat ditinggalkan oleh manusia di bumi ini. Hampir seluruh masyarakat di dunia merayakan pergantian malam tahun baru dengan meriah dan suka cita. Di Pantai Losari saja, terhitung kurang lebih 100.000 orang memadati kawasan tersebut. Dan Jakarta Free Night yang berlokasi di bundaran Hotel Indonesia dipadati oleh kurang lebih 200.000 pengunjung.

Seluruh masyarakat benar-benar antusias dengan tradisi yang diadakan di setiap penghujung tahun ini. Tetapi dibalik euforia tahun baru yang begitu meriah, masyarakat seakan-akan lupa akan budaya yang seharusnya dijaga. Yaitu, budaya untuk membuang sampah kepada tempatnya. Manusia terlalu asyik menyaksikan langit yang bertaburan warna-warni kembang api sehingga lupa dengan tanah yang juga bertaburan sampah.

Setidaknya ada 7.245 ton sampah membanjiri kawasan Jakarta Free Night. Dan ini membuktikan bahwa tradisi tahun baru ini telah menghapus ingatan masyarakat untuk menjaga kebersihan. Alangkah lebih baik lagi apabila budaya yang dulunya dirayakan untuk ritual keagamaan ini (dulu dirayakan ketika Julius Caesar dinobatkan sebagai Kaisar Roma 1 Januari, 45SM) diiringi juga dengan budaya untuk membuang sampah kepada tempatnya.

Euforia tahun baru dengan sampah ini seakan berkaitan erat. Di satu sisi, manusia bersuka cita dan disisi lain ada mereka yang bersedih karena manusia telah kehilangan rasa cintanya terhadap kebersihan dan mulai meninggalkan tradisi yang sebenarnya harus selalu dijaga, yaitu membuang sampah di tempatnya.

Selamat Tahun Baru 2013, semoga bumi kita selalu bersih dan panjang umur.

(Oleh Siti Maryam Auliyana | 102050185)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar