Nur Fauziah |
Angkat
besi bukan olahraga yang populer seperti sepakbola atau basket di Indonesia.
Tapi, itu bukan halangan berarti bagi bocah perempuan bernama Nur Fauziah untuk
menyukai olahraga ini. Cita-citanya tak tanggung-tanggung. Ingin menjadi juara
di SEA Games dan Olimpiade.
Pelatih
Pelajar DKI Sunarto mengatakan ada seorang atlet termuda yang sedang berlatih
di GOR Ragunan. “Ada namanya Fauziah yang turun di kelas 44 kg,” demikian kata Sunarto,
beberapa waktu lalu. Anak mungil ini terlihat begitu semangat untuk melakukan
latihan snatch dan clean and jerk bersama atlet lainnya.
Apa
yang membuat Fauziah ingin menjadi atlet angkat besi? Wanita kelahiran 13
Febuari 1999 ini ingin sekali meraih gelar juara di turnamen internasional
seperti SEA Games dan Olimpiade. Fauziah ingin mengikuti jejak Eko Yuli Irawan.
“Saya ingin mendapatkan medali emas,” tandasnya.
Fauziah
sebenarnya ingin menekuni bulutangkis.Tapi impian gadis periang ini untuk
menjadi srikandi raket terpaksa surut. Dia menyerah setelah membayangkan
biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk mengejar ambisinya itu.Ayahnya, seorang
tukang parkir.
“Awalnya,
saya ingin menjadi atlet bulutangkis. Tapi, karena perlengkapan sangat mahal
membuat saya mengurungkan niat tersebut,” ungkap Fauziah beberapa waktu lalu.
Tapi
Fauziah tidak patah semangat.Tekadnya untuk menjadi atlet masih membara. Gadis
hitam manis ini pun akhirnya berkenalan dengan olahraga angkat besi setelah
pamannya menyuruhnya untuk mengikuti latihan angkat besi di GOR Ragunan. Saat
itu dia masih kelas enam SD. Sejak saat itu, dara kelahiran Jakarta ini
langsung jatuh cinta dengan olahraga angkat beban ini.
“Kemudian,
saya mencoba untuk mengikuti seleksi di angkat besi dan keterusan hingga
sekarang ini. Pertama memang sangat sulit untuk mengikuti olahraga ini. Namun,
setelah mengikuti latihan saya menjadi suka,” jelas Fauziah yang juga memiliki
cita-cita menjadi Polisi Wanita ini.
Di
sela-sela sekolah, Fauziah berlatih dengan giat. Fauziah coba membagi waktu
sebaik mungkin agar tetap bisa berlatih, termasuk mencuri-curi waktu menjelang
menghadapi ujian sekolah. Saat ini Fauziah masih duduk di kelas dua SMP Ragunan
Jakarta.
“Saya
berlatih enam hari dalam satu pekan dan hanya libur hari Kamis. Saya mulai
latihan dari pukul tiga sore sampai pukul lima,” demikian cerita Fauziah, yang
turun di kelas 44 kg tersebut. Fauziah yang tinggal di asrama Ragunan mengeluh
mengenai porsi makanan. “Makan seadanya saja, yang penting ada tenaga untuk
latihan,” tambahnya.
Ajang
POPNAS 2013 yang akan berlangsung di Jakarta akan menjadi debutnya. Meski tidak
diharapkan meraih medali, ternyata Fauziah tetap semangat untuk mempersembahkan
yang terbaik bagi DKI. “Saya senang sekali bisa bermain di turnamen itu. Saya
berusaha mendapatkan medali. Tapi emang tidak ditargetkan, saya akan berusaha
tampil sebaik mungkin,” pungkasnya.
(Muhammad Tio Istinanda 102050164 | Unpas Bandung)
(Muhammad Tio Istinanda 102050164 | Unpas Bandung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar