Rexy Mainaki bersama Gita Wirjawan |
Rexy
Mainaky telah mengajukan pembentukan pusdiklat di sejumlah daerah yang prestasi
bulu tangkisnya bagus. Pusdiklat ini akan menjadi Pelatnas mini, sehingga para
orang tua atlet di daerah tidak perlu khawatir anaknya akan berhenti sekolah
karena harus ke Jakarta.
Ketua
Umum PBSI Gita Wirjawan sangat mendukung ide Rexy. Sebab, terobosan seperti
itulah yang dibutuhkan untuk memecahkan kebuntuan dalam pencapaian prestasi.
Gita juga mendukung didirikannya pusdiklat di daerah-daerah.
Rexy
juga menyoroti masalah kedisiplinan dan mental juara para pemain. Tidak banyak
pemain yang bila ditanya untuk apa menjadi pemain, dengan tegas dan cepat
menjawab untuk menjadi juara. Karena itulah, ia akan menerapkan kedisiplinan
tinggi untuk membentuk atlet. (Lihat: Kata Rexy, Pelatnas Cipayung Amburadul)
Pengurus
baru PB PBSI di bawah kepemimpinan Gita pada 2013 akan memfokuskan perhatian
pada All England, Piala Sudirman, BWF World Championship, dan SEA Games.
Menurut Gita, empat turnamen ini bisa dijadikan ajang mengukur sejauh mana
hasil pembinaan yang telah dilakukan.
All
England akan diadakan pada bulan Maret di Birmingham, Inggris. Piala Sudirman
dilangsungkan pada April di Kuala Lumpur, Malaysia. Sedangkan BWF World
Championship pada Agustus 2013 di Paris, Prancis. Menutup tahun, SEA Games
ke-28 akan diadakan di Myanmar, pertengahan Desember 2013 mendatang.
Di
All England, PBSI memasang target merebut gelar juara ganda campuran. Pada
Piala Sudirman, diakui peluang Indonesia masih di bawah 50 persen untuk dapat
merebut gelar juara. Namun, Gita yakin, bila persiapan dilakukan dengan lebih
intensif, peluang Indonesia dengan sendirinya akan naik. Pada World
Championship, target PBSI tak jauh berbeda dengan di All England. Sedangkan
pada SEA Games Myanmar, Gita sangat yakin peluang Indonesia merebut medali emas
terbuka lebar.
PB
PBSI akan membuat seleksi dengan kriteria yang ketat untuk menyiapkan para
pemain ke berbagai kejuaraan tersebut. Selain itu, pada Pelatnas di Cipayung
nantinya akan ada promosi dan degradasi, sehingga para pemain yang sudah masuk
tidak dapat berleha-leha dan merasa aman-aman saja. Mereka tetap dituntut
berlatih Spartan, terukur, dan terarah.
Adapun
para pemain di luar Pelatnas Cipayung diharapkan akan terpacu untuk
menggantikan mereka yang sudah berada di dalam. Dengan demikian tercipta
kompetisi yang ketat dan sehat untuk menjadi yang terbaik.
Dijelaskan
oleh Rexy, bulu tangkis tak hanya membutuhkan otot, tapi juga otak dan mental.
Untuk itulah, faktor umur, tinggi badan, kesehatan, skill atau keterampilan, IQ
atau tingkat kecerdasan, dan psikologi masuk dalam kriteria seleksi pemain yang
akan masuk Pelatnas Cipayung.
Keberhasilan
suatu tim juga ditentukan oleh faktor manajer tim, yang harus diisi oleh orang
yang benar-benar tahu apa kebutuhan tim dalam suatu pertandingan. Menyadari
pentingnya hal itu, Rexy berharap para pengurus PBSI di provinsi dapat
diberdayakan guna mengemban tugas tersebut.
Rexy
juga melihat pentingnya performance analyst atau orang yang dapat menganalisis
penampilan pemain dan calon lawannya. Analisis yang jitu sangat diperlukan
untuk membuat game plan atau taktik dan strategi bermain guna meraih kemenangan.
(Muhammad Tio Istinanda 102050164 | Unpas Bandung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar