Sabtu, 29 Desember 2012

Rexy Mainaky, Begini Konsep Pelatihannya

Rexy Mainaki bersama Gita Wirjawan

Rexy Mainaky telah mengajukan pembentukan pusdiklat di sejumlah daerah yang prestasi bulu tangkisnya bagus. Pusdiklat ini akan menjadi Pelatnas mini, sehingga para orang tua atlet di daerah tidak perlu khawatir anaknya akan berhenti sekolah karena harus ke Jakarta.
Ketua Umum PBSI Gita Wirjawan sangat mendukung ide Rexy. Sebab, terobosan seperti itulah yang dibutuhkan untuk memecahkan kebuntuan dalam pencapaian prestasi. Gita juga mendukung didirikannya pusdiklat di daerah-daerah.
Rexy juga menyoroti masalah kedisiplinan dan mental juara para pemain. Tidak banyak pemain yang bila ditanya untuk apa menjadi pemain, dengan tegas dan cepat menjawab untuk menjadi juara. Karena itulah, ia akan menerapkan kedisiplinan tinggi untuk membentuk atlet. (Lihat: Kata Rexy, Pelatnas Cipayung Amburadul)
Pengurus baru PB PBSI di bawah kepemimpinan Gita pada 2013 akan memfokuskan perhatian pada All England, Piala Sudirman, BWF World Championship, dan SEA Games. Menurut Gita, empat turnamen ini bisa dijadikan ajang mengukur sejauh mana hasil pembinaan yang telah dilakukan.
All England akan diadakan pada bulan Maret di Birmingham, Inggris. Piala Sudirman dilangsungkan pada April di Kuala Lumpur, Malaysia. Sedangkan BWF World Championship pada Agustus 2013 di Paris, Prancis. Menutup tahun, SEA Games ke-28 akan diadakan di Myanmar, pertengahan Desember 2013 mendatang.
Di All England, PBSI memasang target merebut gelar juara ganda campuran. Pada Piala Sudirman, diakui peluang Indonesia masih di bawah 50 persen untuk dapat merebut gelar juara. Namun, Gita yakin, bila persiapan dilakukan dengan lebih intensif, peluang Indonesia dengan sendirinya akan naik. Pada World Championship, target PBSI tak jauh berbeda dengan di All England. Sedangkan pada SEA Games Myanmar, Gita sangat yakin peluang Indonesia merebut medali emas terbuka lebar.
PB PBSI akan membuat seleksi dengan kriteria yang ketat untuk menyiapkan para pemain ke berbagai kejuaraan tersebut. Selain itu, pada Pelatnas di Cipayung nantinya akan ada promosi dan degradasi, sehingga para pemain yang sudah masuk tidak dapat berleha-leha dan merasa aman-aman saja. Mereka tetap dituntut berlatih Spartan, terukur, dan terarah.
Adapun para pemain di luar Pelatnas Cipayung diharapkan akan terpacu untuk menggantikan mereka yang sudah berada di dalam. Dengan demikian tercipta kompetisi yang ketat dan sehat untuk menjadi yang terbaik.
Dijelaskan oleh Rexy, bulu tangkis tak hanya membutuhkan otot, tapi juga otak dan mental. Untuk itulah, faktor umur, tinggi badan, kesehatan, skill atau keterampilan, IQ atau tingkat kecerdasan, dan psikologi masuk dalam kriteria seleksi pemain yang akan masuk Pelatnas Cipayung.
Keberhasilan suatu tim juga ditentukan oleh faktor manajer tim, yang harus diisi oleh orang yang benar-benar tahu apa kebutuhan tim dalam suatu pertandingan. Menyadari pentingnya hal itu, Rexy berharap para pengurus PBSI di provinsi dapat diberdayakan guna mengemban tugas tersebut.
Rexy juga melihat pentingnya performance analyst atau orang yang dapat menganalisis penampilan pemain dan calon lawannya. Analisis yang jitu sangat diperlukan untuk membuat game plan atau taktik dan strategi bermain guna meraih kemenangan.

 (Muhammad Tio Istinanda 102050164 | Unpas Bandung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar