mari sejenak lupakan cabang olahraga
sepakbola, yang selain berita nya gagal juara turnamen, dan gagal lolos
kualifikasi turnamen FIFA terus menerus juga kita sudah sampai pada titik
deg-degan. Ini sudah bulan Januari 2013, namun belum ada tanda-tanda bahwa PSSI
maupun KPSI tak terkecuali Pemerintah, punya rencana tindakan yang dapat
diterima semua pihak dan mendamaikan hati semua pihak.
Jika tidak ada kata damai hingga Maret
2013, maka pejabat-pejabat tinggi FIFA sudah wanti-wanti tidak ada ampun larang
semua perwakilan Indonesia untuk tampil dalam pertandingan skala apapun yang
masuk dalam kalender FIFA maupun AFC.
Tapi tenang lah saudaraku, dunia
olahraga Indonesia bukan hanya sepakbola. Tanpa bermaksud pasrah jika sampai
PSSI di “banned” FIFA bulan Maret 2013, jika memang para manusia yang mengaku
nasionalis di dalam tubuh PSSI maupun KPSI dan para pendukungnya tidak mau
berdamai masih ada nasionalis-nasionalis sejati lainnya yang bersungguh-sungguh
sedang membenahi organisasi maupun prestasi atlitnya agar dapat membawa nama
Indonesia ke ajang dunia.
Ada satu cabang, yang selama 2012,
beberapa atlitnya, meski belum juara, namun sudah tampil di seri ataupun ajang
kejuaraan dunia. Ibaratnya di cabang sepakbola, mereka telah tampil di ajang
Piala Dunia, walaupun mungkin masih level junior, namun yang jelas beberapa di
antaranya pada tahun 2012, meraih kemenangan, baik juara ataupun sekedar naik
podium di ajang sekelas Piala Dunia tersebut.
Cabang olahraga otomotif. Yah ini
adalah salah satu cabor di Indonesia yang kepengurusannya jarang terdengar nama
nya namun prestasi atlit nya banyak yang mendunia. Tahukah Anda bahwa Ketua
Umum IMI adalah pak polisi yang sering kita lihat press conference di TV setiap
kali sehabis ada penggrebekan terhadap sarang teroris di Indonesia? Namanya
adalah Pak Nanan Sukarna yang terpilih secara aklamasi sebagai Ketua IMI
periode 2011-2015.
Di hari pengukuhannya sebgai Ketum
yang baru beliau memang telah mencanangkan tekad akan membawa nama
pembalap-pembalap Indonesia ke ajang kelas dunia di masa kepengurusannya, baik
itu F1, Moto GP, ataupun World Rally Championship bila perlu akan ada yang ikut
Reli maut Reli Dakkar.
Tahun 2013, yang sudah memberikan
konfirmasinya adalah, pembalap motor Doni Tata Pradipta akan bertanding satu musim
kompetisi penuh di ajang Moto 2 yang merupakan kelas yang selalu
dipertandingkan dan disiarkan ke televisi seluruh dunia setiap kali sebelum
dimulainya balapan Moto GP dalam satu seri.
Dengan kata lain, Doni akan tampil
bersama tim Federal Oil Gresini Moto 2 yang tinggal satu level lagi di bawah
Jorge Lorenzo, Valentino Rossi , Dani Pedrosa dkk yang jelas Doni akan selalu
bertanding di hari yang sama dengan para “jagoan” dunia tersebut. Sebenarnya
Doni pernah melakukannya sekitar empat tahun yang lalu, namun hasilnya jauh
dari memuaskan. Dan tahun ini ia mendapat kesempatan untuk mencoba lagi.
Ada satu lagi pembalap Indonesia yang
akan bertanding di ajang yang sama, yaitu pembalap tim Qatar QMFF, mantan juara
IndoPrix, Rafid Topan. Bahkan berita terbaru menyatakan, jika Rafid sepanjang
2013 akan tinggal di Spanyol, negeri nya para juara dunia motor mulai dari
kelas Moto GP hingga Moto3.
Hal ini dilakukan Rafid, agar
persiapannya lebih matang, baik fisik maupun mental bertanding, karena di sana
juga lebih banyak dan bervariasi sirkuit balap kelas dunia dibandingkan dengan
di Qatar dan Indonesia. Hal ini bagus untuk meningkatkan pengenalan Rafid
terhadap motorsport, mengingat di Indonesia, aslinya ia adalah juara kelas
motor bebek (underbone).
Belum lagi program pelatihan
pembalapnya yang terbukti telah menghasilkan Alex Criville, Sete Gibernau, Dani
Pedrosa, Jorge Lorenzo, Toni Elias, Marc Marquez, Julian Simon, dan masih
banyak lagi, sampai ada ungkapan, ”mau nonton Moto GP kek, mau nonton Moto2
kek, mau Moto 3 kek…..kalo sampai gak ketemu pembalap Spanyol berlaga di
sirkuit, berarti anda datang ke ajang Motor balap bohongan, atau nyasar” luar
biasa.
Pindah
ke ajang roda empat.
Rio Haryanto |
Ada Rio Haryanto yang tahun 2012
dinobatkan sebagai the best rookie dalam ajang balapan single seater GP 2.
Ajang ini, sama halnya dengan ajang Moto2 yang diikuti Doni dan Rafid, juga
hanya tinggal selevel di bawah F1.
Sebelumnya Rio adalah pembalap yang
mengakhiri musim balap GP 3 2011 dengan dua kali naik podium juara bersama tim
Marussia Manor Racing sehingga sebagai pembalap yang prestasinya terbaik di tim
tersebut, Rio berkesempatan menjajal mobil Marussia F1 di sirkuit Yas Marina
UEA.
Bahkan dari hasil 2 kali ujicoba
mengendarai F1 bersama tim Marussia baik GP 3 maupun GP 2 tahun 2011 dan 2012
lalu, Rio kini telah mengantongi SIM F1 (Super Driver License), yang berarti
tinggal menunggu waktu dan nasib saja, untuk kita menyaksikan Rio bertanding
melawan Sebastian Vettel, Alonso, Hamilton dan lainnya.
Untuk tahun ini di ajang GP2, Rio akan
bertanding dengan tim Barwa Addax yang pernah sukses menghasilkan Sebastian
Grossjean dan Sergio Perez sebagai pembalap F1. Targetnya di tahun 2013 adalah
Rio dapat menempati posisi lima besar klasemen untuk pembalap.
Masih ada juga Sean Gelael yang tahun
2012 masuk tiga besar Formula Pillota. Rencananya di tahun 2013 ini, cucu
pendiri pasar swalayan pertama di Indonesia, Dick Gelael tersebut, akan
bertanding di ajang Formula 3 Inggris yang pernah menghasilkan Lewis Hamilton,
Jenson Button dan Fernando Alonso sebagai juaranya ketika mereka masih junior
dulu.
Di ajang reli, Subhan Aksa kini sedang
mempersiapkan dan mencari kendaraan yang pas untuk tampil di ajang WRC 2.
Lagi-lagi kelas ini hanya setingkat di bawah ajang reli paling prestisius di
dunia, yaitu WRC.
Tahun lalu Ubang, panggilan akrabnya,
sukses meraih posisi tiga besar untuk kelas reli dunia khusus mobil yang
diproduksi untuk umum yaitu PWRC. Dan ketika itu ia menggunakan mobil
andalannya Mitsubishi Lancer Evolution VIII yang sayangnya tidak boleh
digunakan lagi untuk ajang WRC 2.
Masih ada satu nama lagi, yang
bertanding di kelas yang selevel dengan PWRC dan setingkat di bawah WRC tahun
2012, yaitu Rifat Sungkar, yang juga sukses meraih posisi tiga besar klasemen
akhir 2012, bahkan sempat menjuarai seri Prancis.
Namun hingga tulisan ini dibuat, belum
ada kabar terbaru di ajang mana Rifat akan bertanding tahun 2013. Yang jelas
amat disayangkan jika ia tidak meneruskan langkahnya yang hanya tinggal
selangkah lagi menuju WRC.
Dan peserta, maupun jumlah seri WRC
belum terlampau “sesak”, berbeda dengan balapan F1 ataupun Moto GP dimana jalan
untuk masuk ke sana akan lebih banyak pesaing nya.
Harusnya bukan hanya Rifat dan Ubang
saja yang mampu menjadi pereli kelas dunia, namun Indonesia pun harus kembali
kebagian menjadi tuan rumah ajang WRC seperti ketika tahun 1996-1997, dimana
pada periode yang sama, selain ajang WRC nya di Medan, sirkuit Sentul Bogor pun
kebagian jadi saksi kemenangan pembalap muda Valentino Rossi atas legenda Mick
Doohan di ajang Moto GP ketika itu.
Ayo olahraga otomotif Indonesia,
bangkit dan buktikan nasionalisme mu.
Buktikan bahwa balapan, bukan lagi
ajang “mainan” anak-anak orang kaya negeri ini untuk menghamburkan uang
bapaknya. Terutama untuk Subhan Aksa yang merupakan anak dari konglomerat Aksa
Mahmud. Begitu juga Sean yang baik ayah, maupun kakeknya adalah pemegang hak
franchise waralaba Kentucky Fried Chicken di Indonesia selain supermarket
Gelael nya.
Saatnya Ubang, Rifat, Rio, Sean, Doni,
Rafid dan lainnya berprestasi dunia. Tak peduli jika sekalipun kalian anak
raja, yang penting prestasi dunia nya. Indonesia sudah haus prestasi olahraga
kelas dunia.
(Muhammad Tio Istinanda 102050164 |
Unpas Bandung)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar